Sialnya, Kita Bukan Anak Kecil Lagi

Description

“Sialnya, kita bukan anak kecil lagi.”

Tak ada lagi hari yang terasa singkat karena sibuk bermain di luar rumah.
Waktu sekarang berjalan lambat,
terisi getir keluh kesah yang tak berani disampaikan kepada siapa pun .

Tak ada lagi jemputan Bapak, yang lengkap dengan pelukan nyaman.
Kini, segala arah mesti ditempuh sendirian.

Tak ada lagi masakan Ibu yang disajikan penuh cinta di atas meja.
Sekarang, makan bak upacara melepas rindu berlauk air mata.

Ternyata, menjadi dewasa tidak semenyenangkan yang dulu kita bayangkan.

Tapi, meski tidak bisa kembali ke masa kecil itu lagi,
ternyata kita sudah melangkah sejauh ini, dan menyadari satu hal:
meski jadi dewasa tidak pernah mudah,
kita akan selalu bisa bertahan