Garis Waktu
Penulis: Fiersa Besari
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: 216 hlm
Penerbit: mediakita
ISBN: 978-979-794-633-3
Harga: Rp85.000,-
Rp85.000
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan.
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu.
Maka, ikhlaskan saja kalau begitu.
Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.
-
Sayap Besi vol. 1 by: Rp58.000
“Lo tahu ada berapa belokan dari sekolah kita sampe saat ini?” tanya Erlan sambil menatap langit-langit bus. Mansa agak terkejut dengan pertanyaan Erlan yang agak di luar konteks. Mansa pun mengubah posisi duduknya.
“Well, jawabannya adalah dua. Belokan ke kiri dan kanan.” Mansa mengambil kacamata yang disimpannya di saku depan baju. Rasa kantuk yang tadi dirasakannya sudah menghilang.
“Kurang tepat.”
“Lha, ya terus apa?”
“Bukan apa, tapi berapa, Mansa.” Erlan menatap Mansa serius.
“Lima puluh tujuh belokan sudah kita lalui. Tiga puluh tiga belokan ke kanan, dan dua puluh empat belokan ke kiri.”
“Ahaha, gila lo, Lan.” Mansa mencoba tertawa, mengganggap itu adalah upaya Erlan untuk melucu. Namun, ternyata wajah Erlan tetap datar. “Eh serius?” Raut wajah Mansa segera berubah. Ia membuka laptopnya. “Duh, sayang kita di daerah yang gak ada sinyal. Gue harus itung manual dari digital map yang ada.”
“Iya, coba aja, tapi kalo sekarang udah 58, Man,” ujar Erlan.
***
Dalam perjalanan karyawisata, Erlan, si anak baru di sekolah Bibit Bangsa, bertemu dengan Mansa, si jago komputer. Pertemuan itu sekaligus memulai jalinan persahabatan antara Erlan, Mansa, Cinta, dan Clara. Bersama-sama, mereka bekerja sama memecahkan misteri di sekitar mereka, sekaligus juga saling menyembuhkan satu sama lain.
Buku volume pertama dari sebuah webseries yang bercerita tentang misteri dan persahabatan, dengan tambahan cerita bonus yang belum pernah dipublikasikan.
-
Di Penghujung Pelukan by: Rp70.000
Adalah kehilangan. Segala yang seringkali terjadi tanpa diharapkan. Pun bagian kehidupan yang terkadang melahirkan kedukaan. Namun, bukan saja perihal kesedihan, disadari atau tidak, kehilangan bisa saja merupakan rahasia kebahagiaan dalam skenario Tuhan.
Adalah kehilangan. Bisa berupa apa saja. Pun dialami siapa saja. Termasuk tokoh-tokoh dalam sehimpun cerita yang memiliki beragam kisah kehilangannya. Bisa jadi, pada salah satunya kau pernah merasakan kehilangan yang sama.
-
#dearmantan by: Rp52.000
Kata orang, jatuh itu sakit dan bangkit itu sulit. Namun, tidak ada pilihan selain bangkit dan mencoba menerima kenyataan bahwa kamu memang bukanlah jodohku.
“Kadang, kita hanya perlu menyadari bahwa kebahagian bisa hadir melalui hal-hal menyakitkan”
-
4 out of 5Dark Stories Riddle by: Rp59.000
Ada seorang kakek yang tinggal berdua dengan cucunya. Kakeknya itu sangat menyayangi cucunya. Namun, si cucu lebih memilih untuk tinggal jauh dari keramaian kota. Ia membeli sebuah rumah di daerah pelosok desa, jauh di balik pegunungan, dan hidup menyendiri di sana. Karena kangen, setiap hari si kakek menulis surat untuk cucunya, yang juga selalu rajin membalasnya.
Namun suatu hari, si cucu berhenti membalas surat sang kakek. Karena penasaran, si kakek pun memutuskan mengunjungi cucunya. Betapa terkejutnya ia ketika melihat sang cucu sudah tergeletak tewas bersimbah darah di lantai rumahnya.
“Astagaaaa…Ini salahku…!!” si kakek meratap.
Sebuah kumpulan teka-teki misteri. Bukan sekadar teka-teki. Berbentuk cerita pendek, yang menantangmu mencari misteri dalam setiap cerita dan menemukan jawabannya. Tantangan sudah diberikan, bisakah kamu menjawabnya?
-
Sewindu Menata Rindu by: Rp58.000
Penulis: Azmul Pawzi
Ukuran: 13 x 19 cm
Tebal: viii + 192 hlm
Penerbit: mediakita
ISBN: 978-979-794-541-1
Harga: Rp58.000,-Rindu adalah sebuah konsekuensi akan cinta yang terpendam. Ia akan tumbuh berkembang seiring rasa yang semakin dalam. Adakalanya ia menjadi melodi indah yang menemani setiap senyum ceria. Ada masanya ia menjadi tersangka akan kesenduan yang melanda. Ia memperlambat waktu, menyita pikiran hingga menguras perasaan. Kadang ia begitu manis, kadang begitu pahit. Kadang ia dinikmati, kadang ia dibenci.
Manusia memang begitu lugu dalam mengartikan rindu. Karena memahaminya tak lebih mudah dari mengerti akan cinta. Keduanya sama-sama pelik, sama-sama sukar dimengerti. Karena rindu layaknya langit yang membentang luas. Ia sulit dibatasi ruangnya, sukar dicari ujungnya. Ia bisa saja menjadi energi bagi seseorang untuk menjadi sosok beriman dan taat. Ia juga bisa menjadi pendorong akan keingkaran manusia.
Begitulah rindu bekerja. Ia ada karena pergulatan hati yang bergemuruh, juga kenangan yang menyapa.
There are no reviews yet.