Showing all 4 results
Bulan April, tahun 2013, berawal dengan niat dan tujuan yang berbeda, tiga pengelana memulai sebuah perjalanan menyusuri daerah-daerah di Indonesia. Meski akhirnya teman seperjalanan satu per satu memilih arah pulang, langkah yang sudah dijejakkan harus diteruskan.
Tapak Jejak akan melanjutkan perjalanan Arah Langkah, mengunjungi daerah-daerah di wilayah timur Indonesia, menelusuri keindahan alam, budaya, dan tradisi, menembus dinding kegelisahan akan makna keluarga dan rumah.
Namun, satu hal yang tidak akan pernah berubah bahwa sejauh apa pun kaki melangkah, hati kita akan selalu menemukan arah pulang menuju satu tempat yang paling tepat: rumah.
Nuansa seorang editor novel romantis, Sabda seorang psikiater.
Nuansa sangat fashionable dan hapal semua jenis kosmetik, Sabda menganggapnya badut sirkus.
Nuansa mencintai hewan piaraannya, Sabda nyaris mati mengetahuinya.
Nuansa menginginkan kisah cintanya seperti di novel-novel romantis, Sabda tidak suka cerita romantis.
Nuansa sayang Sabda, Sabda tidak.
Meski demikian, Nuansa bertaruh di depan teman-temannya akan menaklukan hati Sabda. Sedangkan Sabda telah bersumpah tidak akan mencintai perempuan mana pun sepeninggal kekasihnya yang masih hilang dalam kecelakaan pesawat.
Namun ketika seorang penulis brondong nan tampan datang, segalanya berubah.
Pagi: kuliah. Siang: jaga kosan khusus cewek. Malam: jadi bartender.
Kira-kira begitulah kegiatan gue sehari-hari. Padahal gue teh paling males kalau bersosialisasi. Tapi, apa daya karena pekerjaan, gue terpaksa bersikap ramah ke cewek-cewek kosan sama pelanggan gue di bar.
Dan, dari kerja di bar gue justru ketemu orang-orang yang luar biasa, Dari karyawan yang suntuk dengan kerjaannya, kuli bangunan yang badannya bau kelabang, tante-tante menor yang menunggu pelanggan, bos besar perusahaan yang bahkan kalau batuk keluar uang, mahasiswa tingkat akhir yang sudah capek kuliah dan maunya kawin aja, sugar daddy, sugar baby, sampai orang-orang nggak jelas yang wajahnya lebih mirip sama obeng bengkel ketimbang sama manusia.
Hingga suatu hari, gue bertemu seorang pelanggan yang untuk pertama kalinya mampu membuat hidup gue yang asalnya tenang, menjadi mendadak berantakan.