Kamu pernah mendengar tentang sebuah kepercayaan yang memuja tangan? Di dunia ini memang hanya sedikit yang pernah mendengar kepercayaan ini. Hanya ada enam ratus enam puluh enam orang yang mempercayai kepercayaan ini, tak kurang, dan tak lebih. Salah satunya ada dalam cerita berikut.
Kamu pernah mendengar tentang sebuah kepercayaan yang memuja tangan? Di dunia ini memang hanya sedikit yang pernah mendengar kepercayaan ini. Hanya ada enam ratus enam puluh enam orang yang mempercayai kepercayaan ini, tak kurang, dan tak lebih. Salah satunya ada dalam cerita berikut.
Arga, seorang dokter forensik baru di Rumah Sakit Brahmana, mendapat kasus pertamanya. Ia diminta mengindentifikasi mayat untuk mencari penyebab kematian. Sebelum Arga, ada dua dokter forensik di rumah sakit ini. Namun salah satu dokter meninggal dunia dengan cara yang tidak wajar. Ia meninggal tepat selesai menjahit mayat wanita yang berusia dua puluh tahunan. Kasus mayat wanita itu pun tidak selesai, digantikan oleh kasus kematian dokter forensik.
Arga melakukan pembedahan internal pada mayat wanita di malam hari. Sebelumnya ia telah melakukan pemeriksaan eksternal di siang hari bersama timnya. Sesaat sebelum pembedahan, Arga tiba-tiba merasakan degup jantungnya mendadak cepat. Ia pun merasa keringat mengucur di dahi dan pelipis, padahal AC ruangan sudah dinyalakan. Ia membentuk pola sayatan Y di beberapa titik dan pembedahan dimulai. Arga membuat sayatan lingkaran di bawah dada, perut, serta pinggang. Ia melakukan proses identifikasi selama dua jam. Saat Arga hendak menjahit bagian perut, ia merasakan seseorang sedang memperhatikannya dari luar.
Arga bergidik ngeri. Ia melihat ekspresi mayat tersebut seperti berubah, seolah sedang tersenyum. Arga bergegas menjahit semua bagian tubuh agar ia segera keluar ruangan. Seketika Arga melirik lemari di sebelah kiri. Lemari tempat mayat sebenarnya tidak terkunci, namun ada beberapa yang dikunci untuk menjaga privasi. Kunci-kunci tersebut dipegang oleh Dokter Martin, seorang dokter senior. Arga penasaran dan mendekat ke arah lemari itu. Ia membuka pintunya dan mendapati kantung kecil di dalamnya. Kantung mayat tidak sekecil itu, pikirnya. Ia penasaran dan menarik kantung itu. Retsleting dibuka, dan Arga melihat potongan telapak tangan menyembul. Ternyata isinya tidak hanya satu, tapi banyak sekali potongan telapak tangan. Arga segera pergi dari tempat itu.
Keesokan harinya, ia bertemu dengan seorang suster yang berlari ketakutan. Suster itu bercerita bahwa ia menemukan mayat perempuan dalam keadaan tidak utuh. Kedua telapak tangan mayat itu telah hilang. Arga kaget dan segera pergi ke kamar mayat.
Misteri apa yang sebenarnya terjadi? Adakah hubungannya dengan potongan-potongan tangan yang ditemui Arga?
Penggalan cerita di atas adalah salah satu dari kumpulan cerpen dalam buku 333 Tangan Perempuan karya Heruka dan Penulis Grup UNSA. Nikmati 14 pengalaman mencekam lainnya yang dapat membuatmu bergidik setiap malam.