Info

Mengorek Fakta Buruk Soal Amerika

Fakta buruk soal Amerika makin nampak jelas pasca peristiwa  9/11.  Rubuhnya menara kembar World Trade Centre ini menjadi pemicu utama bagi AS untuk menghujani bom di Afganistan pada 7 Oktober 2001. Selanjutnya  pada 30 Desember 2006, Saddam Hussein dieksekusi. John Le Caree, seorang novelis mengatakan, “Keberhasilan Bush dan orang-orang di lingkaran dekatan dalam membelokkan kemarahan Amerika dari bin Ladin ke Saddam Hussein adalah satu keberhasilan kehumasan dalam panggung sulap sejarah.”

Fakta buruk soal Amerika makin nampak jelas pasca peristiwa  9/11.  Rubuhnya menara kembar World Trade Centre ini menjadi pemicu utama bagi AS untuk menghujani bom di Afganistan pada 7 Oktober 2001. Selanjutnya untuk pada 30 Desember 2006, Saddam Hussein dieksekusi. John Le Caree, seorang novelis mengatakan, “Keberhasilan Bush dan orang-orang di lingkaran dekatan dalam membelokkan kemarahan Amerika dari bin Ladin ke Saddam Hussein adalah satu keberhasilan kehumasan dalam panggung sulap sejarah.”

Kedua fakta itu membuat kita untuk berpikir ulang tentang citra Amerika yang konon “humanis dan demokratis”. Sebenarnya banyak sekali intervensi  dan hegemoni Amerika terhadap dunia. Misalnya, penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki,  perang Vietnam, dan lainnya.

Tengoklah juga penggulingan Soekarno yang kasusnya terbekukan hingga kini. Di balik kasus ini CIA turut mengintervensi Indonesia. Untuk kelancaran aksi militer rahasia itu, CIA pun mendanai untuk kegiatan tersebut dalam operasi militernya.

Untuk menggusur Soekarno, CIA sampai membuat film porno, dengan lelaki yang mengenakan topeng Soekarno, dan seorang perempuan pirang yang dinyatakan sebagai agen KGB Uni Soviet.  Frank Wisner, Deputi Direktur Perencanaan CIA (urusan operasi terselubung), pada musim gugur 1956 berkata, “Saya pikir, inilah waktunya kita menyeret kaki Soekarno ke bara api.”

Joseph Burkholder Smith , yang mengepalai urusan Indonesia mengakui dalam memoarnya: …Dalam banyak kasus, kami membuat program aksi kami sendiri setelah kami mengumpulkan sejumlah intelejen yang akan bertindak menurut situasi lingkungan. Aktivitas di Indonesia tahun 1957-1958 adalah salah satu contohnya.

Demikian Pandu Setia lewat bukunya Amerika Mengobarkan Perang mengungkap secara detail berbagai kasus tentang operasi militer AS di seluruh dunia, termasuk penggunaan senjata kimia dan biologi untuk menjatuhkan pemerintahan yang sah dan upaya pembunuhan serta penggulingkan kepala-kepala negara yang dirancang oleh CIA dan Amerika.

Ini adalah sebuah konsekuensi dari tiga pilar utama (militer, industri, dan intelejen) yang ditegakkan oleh Amerika yang membutuhkan musuh. Maka latar bermotif ekonomi sepertinya berada dibalik semua peristiwa ketika Amerika mengobarkan api perang.

Buku Amerika Mengobarkan Perang yang diterbitkan oleh mediakita mengingatkan saya ketika Kwik Kian Gie bercerita soal John Perkins, penulis Confessions of an Economic Hit Man. Buku tersebut berkisah tentang pengakuan seorang ekonom sebagai kepanjangan tangan dari kebusukan Amerika dalam menjalankan ekonomi dan politik luar negerinya untuk “merusak” negara dunia ketiga.

Buku Amerika Mengobarkan Perang mencoba menggugah kita pada peta persoalan globalisasi dan neokolonialisme. Buku ini bertambah menarik karena  mencoba menjejaki sejarah ambisi Amerika menguasai ekonomi dunia lewat “perang.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *