Hanya setengah gelas saja ku minum green tea itu, pasalnya rasanya sangat tawar. Aku tak suka, manis tidak, pahit sekalipun juga tidak. Sebenarnya tak masalah bagiku untuk berhadapan dengan teh tawar itu, hanya saja kebosanan telah menghampiriku sejak tadi.
Hanya setengah gelas saja ku minum green tea itu, pasalnya rasanya sangat tawar. Aku tak suka, manis tidak, pahit sekalipun juga tidak. Sebenarnya tak masalah bagiku untuk berhadapan dengan teh tawar itu, hanya saja kebosanan telah menghampiriku sejak tadi.
Tak ada satupun objek yang bisa kuajak bercengkerama. Tak mau berlama-lama, segera saja, sendirian, kulangkahkan kaki ke sebuah lift untuk meluncur sebanyak 8 lantai.
Sekitar 7 detik setelah tanganku menyentuh tanda panah ke bawah, pintu lift terbuka. Kosong, tak ada siapapun. Segera saja kulangkahkan kaki untuk memasukinya.
Tingg…
Bunyi nyaring terdengar bersamaan dengan munculnya angka 4. Pintu lift terbuka. Tapi…lho kok tidak ada orang? Dengan langkah penasaran aku keluar sedikit dari kotak lift untuk memastikan apakah ada orang yang menyentuh tombol lift. Setelah dua kali menengok ke kanan dan sekali ke kiri…tak ada siapapun. Tak mau berpikir yang tidak-tidak, aku segera melangkah mundur, masuk lagi ke dalam lift dan…
Astagaaaaaa!!!
Siapa wanita disampingku ini?
Rambutnya tak terlalu panjang, tingginya sedikit melebihiku, membawa stopmap kuning, dan sepertinya berumur sedikit lebih tua daripadaku. Nampaknya dia juga seorang mahasiswa di kampus ini. Tapi tunggu…dia masuk lewat mana? Tadi kan di luar aku tidak melihat siapapun…
Astaga…. Jangan sentuh aku! Tanganmu dingin sekali! Siapa kamu?
Tuhan, cepat buka pintu lift ini!!!
#CatatanIndigo2 #comingsoon