Info

Google Book Search, Kenapa tidak?

ImageSebuah riset penting menyebutkan 39% orang menghabiskan waktunya untuk online daripada menonton televisi. Lalu apa yang mereka lakukan di ruang maya? 45% mengaku mencari content, 34% untuk urusan komunikasi, 16% untuk bisnis, dan selebihnya untuk searching. Demikian Erik Hartmann,  menyebutkan dalam seminar Pemasaran Buku Era Baru di Ruang Anggrek Pesta Buku Jakarta 2008 (30/6) lalu di depan para penerbit buku. Erik adalah manager Asia Pasific untuk Google Book Search.

ImageSebuah riset penting menyebutkan 39% orang menghabiskan waktunya untuk online daripada menonton televisi. Lalu apa yang mereka lakukan di ruang maya? 45% mengaku mencari content, 34% untuk urusan komunikasi, 16% untuk bisnis, dan selebihnya untuk searching. Demikian Erik Hartmann,  menyebutkan dalam seminar Pemasaran Buku Era Baru di Ruang Anggrek Pesta Buku Jakarta 2008 (30/6) lalu di depan para penerbit buku. Erik adalah manager Asia Pasific untuk Google Book Search.

Fakta di atas memang menarik. Namun, kalau ditilik lebih lanjut, ada benarnya. Sebut saja sebuah profesi karyawan kantoran, pekerjaannya sebagian besar terhubung dengan komputer yang berkoneksi internet. Belum lagi para pelajar dan mahasiswa yang memanfaatkan ruang maya itu. Maka, fakta ketergantungan pada ruang informasi tanpa batas itu sepenuhnya nyata. Berinternet tak lagi hanya gaya hidup tapi sebuah "kebutuhan."

Nah, dibalik perilaku berinternet ini, kita bisa menyimak pergeseran gaya hidup. Selain itu dari sisi analisis pasar, Erik melihat ada peluang besar yang kian bertumbuh dari pengguna internet ini. "Para penerbit atau media bisa memanfaatkan ruang internet ini untuk memasarkan buku atau produk-produknya. Caranya dengan terhubung ke Google Book Search. Dengan terindex secara resmi, situs dan informasi produk para penerbit buku akan lebih mudah ditemukan di internet," ujar Erik yang duduk bersama Antonius Riyanto (Direktur Utama Agromedia Group), Putut Wijanarko (Direktur Eksekutif Mizan Group), dan Petrus Waworuntu (Direktur Toko Buku Gramedia). Acara yang digelar dalam rangkaian Pesta Buku Jakarta 2008 ini dimoderator oleh Mulah Harahap.

Secara sederhana Google Book Search tergambarkan sebagai berikut: pengguna mencari lewat tiap kata dan frase dalam halaman-halaman terindeks secara digital oleh Google. Lalu pengguna menemukan sebuah halaman web yang berisi buku-buku. Dan inilah kemudahan dan manfaat dari Google Book Search.

Saran agar menggabungkan sistem offline dan on line marketing buku ini juga dipaparkan Erik. Online marketing bisa lewat web penerbit, blog, video, newsletter, e mail, milis, dan lainnya. Di wilayah offline, memang ada kendala besar. Misalnya rantai distribusi yang panjang sebelum sampai ke konsumen. Melihat pertumbuhan internet khususnya di Indonesia, pemasaran buku secara online diprediksi akan terus berkembang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *