Info

Foto Indah dengan Kamera Saku

Semasa kuliah dulu, sebelum marak kamera digital, saya pernah sesekali memotret dengan kamera saku, hasilnya untuk mendampingi sebuah tulisan budaya di majalah berbahasa asing. Rasa tidak "pede" sempat menyergap. Pasalnya, di majalah tersebut banyak diisi  foto berkualitas tinggi dengan bidikan-bidikan angle yang berbau seni fotografi dan jurnalistik. Dengan pengetahuan dasar fotografi yang masih minim, saya pun nekat dengan mencoba kamera poket itu semaksimal mungkin. Dan beruntung, akhirnya foto-foto soal pilkades itu dimuat juga.

Semasa kuliah dulu, sebelum marak kamera digital, saya pernah sesekali memotret dengan kamera saku, hasilnya untuk mendampingi sebuah tulisan budaya di majalah berbahasa asing. Rasa tidak "pede" sempat menyergap. Pasalnya, di majalah tersebut banyak diisi  foto berkualitas tinggi dengan bidikan-bidikan angle yang berbau seni fotografi dan jurnalistik. Dengan pengetahuan dasar fotografi yang masih minim, saya pun nekat dengan mencoba kamera poket itu semaksimal mungkin. Dan beruntung, akhirnya foto-foto soal pilkades itu dimuat juga.

Pengamalan memakai kamera manual (ber-film) lebih sering saya alami. Lewat kamera  ini saya lebih banyak menghabiskan energi dan dana. Namun, ada tantangan tersendiri saat menggunakan "senjata" ini. Dari hasil belajar memotret ini, sempat pula hasil jepretan saya meramaikan dinding fakultas, mengisi rubrik shot koran lokal di Jogjakarta, hingga terpajang di majalah berbahasa asing.

Saat kamera digital mulai memarak, keisengan memotret pun kembali tersalurkan. Terakhir kali saat hunting foto untuk tulisan komunitas Reog, saya didampingi fotografer andal yang mengenyam pendidikan fotografi di ISI (Institut Seni Indonesia). Saat itu saya memakai kamera digital (saku) 5 Mega pixel. Setelah dibandingkan, hasilnya tidak kalah bagus dengan jepretan teman saya yang memakai kamera profesional. Bahkan teman saya itu sempat kagum dengan hasil jepretan saya yang detail dan sok nyeni.

Istilah man begin the gun dalam dunia fotografi memang benar ada. Apa pun kamera Anda baik saku ataupun kamera untuk fotografer profesional, bila "si tukang foto" tidak bisa jeli menangkap angle dan fitur pada kamera, maka menghasilkan foto indah pun bukan jaminan. Untuk mendapat hasil yang bagus semua tergantung pada sense dan keterampilan Anda memakai kamera.

Nah, ingin tahu rahasia menangkap hasil jepretan foto dengan indah? Rahasia ini diulas dalam buku Fotografi Digital, Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku yang diterbitkan mediakita. Buku ini disusun oleh Hadiiswa, seorang fotografer berpengalaman asal Surabaya. Dalam buku ini dibahas pengetahuan dasar fotografi, teknik memotret berbagai objek, mentransfer foto ke komputer, hingga cara mengolah foto di Photoshop.

Meraba semua fitur dalam kamera saku adalah langkah pertama yang perlu diketahui. Sembari mengenali fitur perlu diketahui pula fungsi dari tiap-tiap fitur. Misalnya Function Setting yang berfungsi untuk mengatur menu agar foto yang dihasilkan bagus (hlm 13), letak tempat baterai dan kartu memori, serta tombol rana pun perlu dikenali dengan baik.

Buku ini coba membongkar mitos memotret dengan indah dan bagus tidak melulu dengan kamera mahal dan profesional. Lewat kamera poket pun bisa diperoleh hasil jepretan bagus dan memukau. Untuk mencapai hal ini, tentu dengan mengetahui dasar-dasar fotografi seperti komposisi, angle yang baik, pencahayaan, serta sering melihat referensi foto-foto yang bagus. Yang tak kalah penting, kenali fitur dan fungsi kamera Anda dengan baik dan berlatihlah memotret dengan kaidah teknik fotografi akan membantu pencapaian hasil yang bagus.

Buku Fotografi Digital: Membuat Foto Indah dengan Kamera Saku bisa menjadi referensi penting dalam belajar memotret memakai kamera saku. Selamat mencoba!

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *