Bicara tentang perasaan, khususnya cinta, memang tiada habisnya. Bagai lautan yang sangat luas, cinta seolah tak pernah kehilang akal untuk memberikan cerita pada yang mengalaminya.
Bicara tentang perasaan, khususnya cinta, memang tiada habisnya. Bagai lautan yang sangat luas, cinta seolah tak pernah kehilang akal untuk memberikan cerita pada yang mengalaminya.
Pun dengan seorang Boy Candra. Cinta dengan segenap kekuatannya bisa membuat seorang Boy merasakan banyak hal. Melalui bukunya yang berjudul Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang, Boy mencoba mengungkap “ulah” cinta terhadap dirinya.
Ada satu titik, Boy merasa jatuh cinta pada seseorang yang memikat hatinya. Namun, bagi Boy, mengungkapkan perasaan itu bukan perkara mudah. Bahkan, sekadar untuk menyapa saja, mulut Boy seolah terkunci. Ia hanya bisa memerhatikan pujaan hatinya itu dari sudut berbeda.
Ada juga saat dimana Boy merasa cemburu pada orang lain yang mendekati pujaan hatinya. Bukan hanya cemburu, Boy juga pernah merasakan kesedihan dan kekecewaan tapi tetap bertahan dengan cintanya. Mencoba untuk tetap kuat menjalankan cintanya.
Begitulah cinta “mempermainkan” perasaan Boy. Penuh kebahagiaan sekaligus kesedihan. Hingga pada akhirnya, Boy pun menyadari, ia hanya perlu mensyukuri apa yang ia miliki hari ini dan menikmati apa yang ia lalui.
Catatan Pendek untuk Cinta yang Panjang merupakan sebuah catatan berisi perjalanan cinta Boy Candra yang dikemas melalui cerita-cerita pendek tentang kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan, dan keikhlasan.