Menerima sms dari pembaca kini menjadi keseharian Agoeng. Setelah sukses menghadirkan tokoh Mr. Bright dalam buku pertamanya, Cara Jitu Mendapatkan Kredit Bank, Agoeng kembali menerbitkan sebuah buku panduan, 100 Peluang Usaha. Simak Agoeng berkisah mengapa ia merasa terperosok di jalan yang benar .
Selasa siang, 21 Februari 2006, Agoeng Widyatmoko datang dengan wajah letih. Ia nampak seperti pengusaha tua yang baru saja memberikan pengarahan ke puluhan pengusaha muda, mengenai bagaimana menjadi entrepreneur yang baik. Sosok Agoeng yang kelelahan, mirip sekali dengan gambaran Mr. Bright, seorang pengusaha berhasil yang mau memberikan nasihat-nasihat untuk membantu pengusaha muda lainnya, di dalam buku Cara Jitu Mendapatkan Kredit Bank. Buku ini adalah buku pertamanya. Sebuah buku panduan yang disajikan berbeda dengan buku panduan lainnya. Agoeng memadukan teknik penulisan fiksi kedalam buku non-fiksi di dalam buku ini. Tokoh Mr. Bright yang diciptakannya, ternyata tidak hanya hadir dalam lembaran-lembaran bukunya. Tokoh ini begitu kuat sehingga kehadirannya seolah-olahnya nyata di mata pembacanya. Banyak yang menyangka Mr. Bright itu nyata. Sampai ada yang telepon, iseng cuma mau tanya, Halo, ini Mr. Bright?, Ya saya jawab saja, iya, aku Agoeng.
Di dalam bukunya, situasi tokoh Mr. Bright yang selalu siap 24 jam menerima konsultasi, terjadi di dunia nyata Agoeng. Sekarang HP-nya tidak pernah tidak-aktif. Baik telepon maupun SMS dari pembaca seputar bukunya ataupun topik-topik kewirausahaan lainnya, diterimanya. Yah, memang ada orang-orang yang iseng atau penasaran ingin memastikan tokoh Mr. Bright itu ada atau tidak. Tapi banyakan yang serius, kok, kata Agoeng lagi.
Baru-baru ini, Agoeng kembali menerbitkan buku keduanya, 100 Peluang Usaha. Dalam buku itu, Agoeng menyuguhkan seratus peluang usaha lengkap dengan berapa jumlah modal yang diperlukan, tingkat kesulitan menjalankannya, hingga resiko-resiko yang akan dihadapi. Setiap pembaca dapat memilih peluang usaha yang mana yang ingin dijalankannya yang sesuai dengan kemampuan pembaca. Berikut petikan wawancara dengan Agoeng Widyatmoko.
Ada tokoh Mr. Bright di dalam buku pertama Anda, Cara Jitu Mendapatkan Kredit Bank. Siapa Mr. Bright?
Seorang pengusaha sukses.
Dia betul ada?
Tidak. Dia tokoh rekaan saya. Yah, sosok ideal seorang pengusaha yang sudah sukses yang saya harapkan.
Seperti apa dia?
Yah seperti di buku itu. Mr. Bright kan tidak pernah keberatan membagikan ilmunya kepada orang lain dan mau membina pengusaha muda-pengusaha muda lainnya.
Buku anda berbeda dari buku panduan lainnya. Mengapa anda menuliskannya seperti itu?
(Pertanyaan saya malah dibalasnya dengan pertanyaan) Buku panduan tidak melulu harus berbentuk list, kan? Saya sengaja memasukan alur cerita ke dalam buku Cara Jitu Mendapatkan Kredit di Bank. Supaya lebih enak dibaca dan langkah-langkahnya lebih mudah diikuti.
Dari sekian banyak topik-topik lainnya yang berhubungan dengan ekonomi, kenapa anda memilih fokus pada peluang usaha?
Setiap pagi, setiap kita bangun tidur, peluang itu ada. Tergantung bagaimana kita melihatnya. Mendeteksi peluang itu ada di mana dan bagaimana kita mengelolanya. Selama ini kan orang lebih milih jadi karyawan; karena banyak PHK, jadi banyak yang lalu, dalam tanda kutip, terpaksa punya usaha sendiri. Kebetulan timingnya saya menerbitkan buku itu, tepat. Responnya juga bagus. Ya akhirnya saya putuskan saja untuk menyeriusi penulisan mengenai peluang usaha. Alhamdullilah, saya terperosok di jalan yang benar.
Anda bukan orang ekonomi, tapi pengetahuan anda mengenai ekonomi cukup luas.
Itu karena dulu saya pernah bekerja sebagai wartawan di majalah Ekonomi (Warta Bisnis dan Bisnis Kita). Di sana saya punya kesempatan bertemu dengan banyak pengusaha. Dalam kesempatan-kesempatan ini juga, saya ketemu dengan orang-orang yang, dalam tanda kutip, gila cara usahanya. Tapi sukses. Banyak yang bisa dikembangkan dari pola pikir mereka.
Saya juga banyak ngobrol, banyak sharing dengan teman-teman sesama pengusaha muda. Ada teman yang membuat usaha event organizer, usaha biro iklan, salon, dll. Pernah salah satu kenalan saya membuat usaha dan gagal. Rugi 1,5 milyar. Tapi dia buat lagi. Usahanya sama, tempatnya saja yang pindah. Sekarang dia sudah menghasilkan omzet 20 juta per hari. Ilmu yang seperti itulah yang saya serap. Dari sana, saya mencoba memetakan kira-kira apa yang dibutuhkan orang untuk menjadi pengusaha.
Pengennya buku 100 Peluang Usaha yang jadi buku saya yang pertama. Tapi kebetulan kok ya saya memiliki kesempatan wawancara dengan narasumber untuk buku pertama, ya jadilah buku Cara Jitu Mendapatkan Kredit di Bank yang terbit duluan.
Semasa kuliah di UGM, Agoeng yang tercatat sebagai mahasiswa komunikasi ini, aktif di pers mahasiswa Balairung. Dari sana ia mendapatkan gambaran bekerja di media. Setelah lulus, ia berkomitmen untuk mencoba professional di tempat pertama yang memanggilnya bekerja. Lagi-lagi dia bekerja sebagai wartawan. Ternyata ia menyukai profesinya tersebut. Yang paling disukai adalah bertemu dengan banyak orang dan networking.
Lagi-lagi Agoeng menerima SMS dari pembacanya. Sepanjang wawancara ini berlangsung, HP-nya terus-terusan bergetar.
Pembaca anda banyak merespon. Tidak kewalahan?
Ini kan gara-gara saya sendiri. Di buku pertama saya tulis, menerima konsultasi 24 jam. Ya, yang konsultasi juga 24 jam.
Kami sama-sama tertawa.
Mungkin kalau tidak kewalahan, saya sendiri yang akan kecewa. Dulu waktu jadi jurnalis, kalau ada tulisan yang di-appreciate pembaca rasanya puas banget. Waktu nulis buku yang pertama, inginnya, ya seperti itu. Ternyata kok ya kejadian. Belum tahu ni buku yang kedua. Kan baru minggu ini ada di toko buku.
Apa saja yang ditanyakan?
Ada yang iseng. Cuma mau memastikan kalau Mr. Bright itu nyata. Ada juga yang serius. Ada yang nyeritain pengalamannya. Banyak juga yang ngajak kerjasama. Tapi kebanyakan konsultasi, minta nasihat, tanya-tanya. Ada juga yang pertanyaannya kesannya mau menguji pengetahuan saya.
HPnya bergetar lagi. Kali ini Agoeng meminta waktu untuk membalasnya dulu sebelum melanjutkan wawancara.
Buku anda berikutnya masih mengenai peluang usaha?
Saya memang diminta untuk membuat seri UKM lagi. Tapi ke depannya, ada beberapa tantangan bagi saya maupun pengusaha atau orang yang berniat menjadi pengusaha.
Tantangan apa itu?
Saat ini ada sekitar 40 jutaan UKM di Indonesia. Dengan adanya kenaikan BBM, kenaikan listrik, kenaikan telepon, yang pontang-panting bakalan banyak. Ini kan menimbulkan satu pertanyaannya: apakah orang tetap ingin membuka usaha?
Dan buku anda akan menjawab tantangan tersebut?
Ya.
Banyak banget lho ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah. Saya meramunya dalam bentuk buku supaya orang bisa baca dan ada ilmu yang tertular.
Bicara soal idealisme; keinginan saya, dari membaca buku ini orang jadi punya keinginan untuk jadi pengusaha. Orang jadi berani melakukan sesuatu di luar mainstreamnya.
Sebetulnya saya sedang berbicara dengan Agoeng atau Mr. Bright?
(Agoeng tertawa) Yaaa, saya penyambung lidahnya Mr. Bright.
Agoeng memulai hobi membaca dan menulis saat karangannya dipilih menjadi karangan terbaik dalam kegiatan latihan kependidikan untuk Dokter Kecil, saat ia masih duduk di bangku SD. Ia kemudian melupakan hobi membaca dan menulisnya begitu saja di sekolah lanjutan. Barulah saat mendapat kritikan dari dosennya mengenai skripsinya, yang tidak enak untuk dibaca, ia kembali menukuni hobi lamanya. Baru-baru ini, Agoeng menjadi salah satu penerima Agromedia Group Writing Scholarship Program yang diselenggarakan di Jakarta School.
Apakah buku Cara Jitu Mendapatkan Kredit Bank adalah naskah yang anda tulis selama program beasiswa penulisan tersebut?
Waktu itu sebetulnya, saya mencoba menulis fiksi. Tapi, sampai sekarang belum selesai. (ia tersenyum kecut). Ya, ganti saya coba menulis non fiksi. Akhirnya jadilah buku itu.
Terus, bagaimana nasibnya tulisan fiksi anda?
Tinggal sedikit. Tinggal seperdelapan lagi. Tapi mood-nya saya lagi pengen mengerjakan tema-tema entrepreneurship, tuh. Saya lagi mendapatkan kepuasan di situ, karena tulisan saya dibaca dan di-appreciate pembaca.
Sebagai orang yang menekuni penulisan buku panduan bagi UKM, apa kegiatan anda yang berkaitan dengan kewirausahaan?
Saat ini saya tergabung dalam forum diskusi yang baru mau diresmikan. Namanya, Institute of Financial Freedom of Indonesia. Orang kan selama ini melihat financial planning hanya ke bisnis MLM, padahal financial planning itu lebih luas. Forum ini rencananya ke depan akan mengadakan pelatihan-pelatihan berkenaan dengan financial planning. Ada forum diskusi entrepreneurship, ada bagaimana mengatur keuangan keluarga. Seperti misalnya: gimana caranya bisa punya rumah, bisa punya ini, bisa punya itu, dengan gaji yang kita miliki. Saya sendiri akan tetap fokusnya di entrepreneurship.