Percayakah Anda, bahwa dulu Adolf Hitler merupakan seorang serdadu yang tak dikenal dan dianggap tak memiliki masa depan? Namun, siapa sangka, beberapa tahun kemudian Hitler menjelma menjadi pemimpin dan juru selamat rakyat Jerman.
Sebelum pecah perang, Adolf Hitler melakukan apa saja untuk mempertahankan hidup. Saat itu, hidupnya masih ditanggung angkatan darat. Dalam kesendiriannya, Hitler hanya bisa meluncur kembali ke mimpinya menjadi seorang arsitek besar. Dia mencari nafkah dengan menjual lukisan cat air gedung-gedung dan monumen megah. Bisa dibilang, dia hidup menggelandang.
Pada Agustus 1914, Hitler yang notabene kelahiran Austria ini diizinkan masuk Resimen Infanteri Cadangan Bavaria ke-16, “Resimen List”. Dia bertugas penuh dedikasi sejak pekan pertama hingga hari-hari terakhir perang, empat tahun penuh.
Sebagai seorang pelari kurir tempur di berbagai markas resimen dia berperan dalam banyak sekali pertempuran sengit di Perancis dan Belgia. Dia bahkan nyaris disergap maut dalam berbagai kesempatan. Namun semua perjuangannya itu tidaklah sia-sia. Dia dianugerahi Salib Besi Kelas Satu dan Kelas Dua untuk keberaniannya.
Itulah awal perjalanan Adolf Hitler sebagai seorang serdadu. Perlahan tapi pasti, keberaniannya dalam menghadapi perang membuatnya dikenal dan menjadikannya salah seorang yang paling berpengaruh di dunia.
Selengkapnya mengenai Hitler ini bisa Anda baca dalam buku Tuhan Hitler yang diterbitkan di Indonesia oleh mediakita. Georges Van Vrekhem—penulis buku ini—mengkaji berbagai literatur dalam bahasa Jerman, Inggris, Perancis, Belanda, dan Italia. Georges juga melakukan kajian historis bangsa Jerman yang merindukan sebuah dunia yang lebih baik walapun dicemari oleh rasa superior mereka.
Melalui buku ini juga, Georges menggambarkan bagaimana Hitler, yang didorong oleh obsesi misinya dan dibantu oleh kemujuran, berusaha menjadi Fuhrer.
