Tidak perlu tergesa-gesa mengajarkan anak membaca, menulis, dan berhitung. Terlebih lagi mengajarkan semuanya dan sekaligus tanpa ada tema serta jeda waktu. Selain tidak efektif, anak juga bisa kebingungan, karena terkesan ‘melompat-lompat’. Mungkin Anda bisa memulainya mengajak belajar anak membaca terlebih dahulu. Baru lima belas menit kemudian ajarilah berhitung. Demikian juga dengan mengajari menulis dan mewarnai.
Baca tulis dan hitung (calistung) memang perlu dikenalkan sejak usia prasekolah. Namun, perlu disampaikan dengan kasih sayang dan dalam suasana yang menyenangkan. Orangtua tak perlu risau dan membeda-bedakan dengan anak lain soal kemampuan belajar sang buah hati.
Banyak ahli psikologi anak percaya bahwa usia di bawah lima tahun adalah masa cemerlangnya otak anak. Anda (orangtua) perlu memanfaatkan dan mengasah serta menggali kemampuan anak dengan aktivitas calistung. Maka sayang sekali bila masa golden age terlewatkan begitu saja.
Dari mana memulai mengajarkan baca, tulis, dan hitung untuk anak? Mulailah dengan memilih buku penunjang yang mendukung kegiatan ini. Semisal dalam Buku Anak Cerdas, Membaca, Menulis, Menghitung, dan Mewarnai. Buku ini sengaja dirancang untuk membimbing dan menyenangkan anak Anda belajar calistung. “Pada tahap awal, anak diajak mengenal setiap gambar benda atau binatang yang ada di sekelilingnya. Setelah itu, arahkan si anak secara perlahan untuk mengikuti kegiatan membaca, menulis, atau menghitung,” jelas Nurani Widaningsih, penulis buku ini, dalam pengantar bukunya.
Di tengah suasana belajar, berilah motivasi agar anak merasa asyik belajar membaca, menulis, dan berhitung . Buku terbitan mediakita ini dilengkapi dengan stiker penghargaan saat anak berhasil menuaikan aktivitas di setiap lembarnya. Menurut editor buku ini, tujuannya agar anak Anda selalu termotivasi dan tambah percaya diri.
Oya, aktivitas menebalkan huruf dan mewarnai menjadi bagian yang menyenangkan, sekaligus merangsang motorik anak.
