Anda mungkin sering mendengar berita tentang berbagai korban penipuan. Bahkan, mungkin Anda sendiri hampir pernah menjadi korban penipuan. Salah satunya ialah melalui pesan SMS yang masuk ke handphone Anda. Seperti penipuan jual beli pulsa, informasi mendapatkan hadiah undian, dan kabar terjadinya kecelakaan yang menimpa orang terdekat.
Hal ini pernah dialami oleh Vita, salah satu korban penipuan melalui SMS. Uang senilai Rp5 juta miliknya raib akibat tertipu SMS gelap. Ia menerangkan, penipuan yang dialaminya tersebut, berawal dari SMS yang menawarkan ajakan untuk menjadi agen pulsa. Jika ia berminat, ia diminta ketik daftar ke nomor 085xxxxxxxx atau menghubungi nomor tersebut.
Mungkin karena ia tertarik dengan tawaran itu, Vita lantas menghubungi nomor yang disebutkan untuk menanyakan bagaimana cara mendaftar. “Ketika saya telepon untuk konsultasi, yang mengangkat pertama kali adalah seorang perempuan,” ujarnya. Dari pembicaraan lewat telepon itu, Vita disarankan untuk mentransfer uang sebesar Rp500.000 ke rekening BRI milik pelaku. Uang Rp500.000 tersebut sebagai uang muka untuk mendapatkan deposit pulsa sebesar Rp5 juta. Karena menganggap keuntungan yang besar, Vita akhirnya mentransfer ke rekening pelaku lewat cabang BRI Gadang.
Setelah mentransfer, Vita mendapatkan SMS yang isinya menyatakan bahwa ia sudah bergabung dengan Duta Pulsa dan mendapatkan deposit sebesar Rp5 juta, dengan nomor member TG xxxx dan nomor PIN xxxxx. Tetapi, setelah dicek dan dicoba ternyata deposit Rp5 juta tidak bisa digunakan. Kemudian Vita menelepon lagi untuk mengklarifikasi. Kali ini, teleponnya diterima oleh seorang pria. Vita diberi penjelasan kalau Rp500.000 yang disetor hanya modal awal saja. Dan selanjutnya korban diminta untuk setor Rp3.5 juta lagi.
“Karena saya tidak ingin uang Rp500.000 yang sudah saya setor menguap sia-sia, akhirnya saya menyetor uang yang diminta lagi,” jelas Vita. Lagi-lagi mesti sudah ditransfer ternyata masih tidak bisa. Beberapa hari kemudian, korban menghubungi lagi, dan diminta untuk setor uang Rp1 juta lagi. Alasannya, uang setoran Rp1 juta, untuk mendapatkan HP Black Berry plus depositnya. Dimana HP itu difungsikan untuk mengirim atau proses penjualan pulsa.
“Tetapi setelah saya kirim lagi masih saja tidak bisa,” tuturnya. Selanjutnya ia memastikan lagi, Vita kembali menelepon. Namun, lagi-lagi korban diminta uang Rp1 juta. Namun, ia menolak mentransfer lagi dengan alasan uang sudah tidak ada. Pelaku kemudian mengatakan bahwa ia hanya akan dikirimi depositnya. Setelah ditunggu-tunggu selama beberapa hari, tetap belum ada kabar juga. Ketika ditelepon dan di-SMS, juga tidak ada respons. Akhirnya Vita sadar bahwa ia telah menjadi korban penipuan dan melaporkannya ke petugas Polres.
Demikian salah satu modus penipuan yang sering terjadi belakangan ini. Masih banyak lagi modus-modus lainnya yang harus Anda ketahui agar Anda bisa waspada, karena kejahatan dan para pelaku selalu mengintai Anda di mana saja. Untuk itulah, Abdillah Firmanzah Hasan menyusun buku Waspada Modus-modus Penipuan & Perampokan di Sekitar Kita.
Selain memberikan berbagai informasi berbagai modus penipuan dan perampokan, penulis juga memberikan karakteristik pada setiap modus sehingga Anda bisa mengenalinya sedini mungkin sebelum Anda terjebak oleh tipuannya. Kemudian, ia melengkapinya dengan berbagai tip-tip pencegahan pada setiap modus agar Anda bisa terhindar dari berbagai modus penipuan dan perampokan.
Di dalam buku terbitan mediakita ini, terdapat lebih dari 45 jenis modus penipuan dan perampokan yang bisa Anda ketahui, mulai dari kupon berhadiah mobil, lowongan pekerjaan palsu, penjual ajimat palsu, anggota polisi gadungan, wartawan bodrek, penipuan atas nama PLN, rayuan calo CPNS, orang menabrakkan diri, penukaran Nopol motor, debt collector gadungan, hingga dukun pengganda uang.
Waspadalah! Kejahatan tidak hanya karena niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan.