Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan sesuatu, entah itu kehilangan uang, padahal sedang tanggal tua; kehilangan handphone kesayangan, karena terjatuh di dalam taksi; kehilangan sandal satu-satunya, saat sedang beribadah… eh… Bukan! Bukan kehilangan semacam itu yang ingin dirayakan Brian Khrisna dalam bukunya, “Merayakan Kehilangan”.
Kehilangan yang Brian coba ungkapkan melalui tulisannya adalah kehilangan seseorang yang senantiasa berada di sampingmu, selalu bersamamu, menanyakan kabarmu, kamu sudah makan atau belum, tiga kali sehari, layaknya sedang minum obat.
Rasanya pasti sakit sekali, kan? Kehilangan seseorang di saat sedang sayang-sayangnya. Tak apa. Luapkanlah rasa itu. Rayakanlah! Seperti salah satu tulisan Brian yang berjudul, “Merayakan Kehilangan”.
Aku ingin merayakan tahun baru dengan menyalakan kembang api.
Dan kenangan tentang kita akan kurekatkan erat di dekat sumbu penyulutnya.
Biar ia melesat. Jauh. Tak terjangkau.
Lalu meledak keras di angkasa.
Hancur.
Berkeping-keping.
Suara keras dari seruan terompet dibunyikan dengan lantang. Seperti sedang merayakan kehilangan. Tentang kenang-kenangan. Yang tak lagi menggenang di dalam ingatan.
Dan orang-orang riuh gempita yang sebentar itu nyaring terdengar menggema di telingga, kini pekatnya malam mulai membawa aku kembali kepada realita.
Bahwa aku pernah kehilanganmu dengan begitu sangat.
Sakit.
Sakit sekali.
Seperti menyalakan kembang api namun tidak membiarkannya pergi.
Ledakannya begitu nyaring, memekakkan telinga, membutakan mata, menghancurkan genggaman. Sakit tiada tara aku derita karena pernah tak membiarkanmu pergi.
Oh betapa aku ingin mendatangimu sekali lagi. Memukulmu keras-keras hingga kepalamu terkelupas, dan kupaksa memasukkan aku ke dalam sana. Biar kau merasakan, biar kau mengerti, bagaimana sakitnya ketika dipaksa terluka karena harus menerima keadaan.
Salam,
Aku.
Yang sedang merayakan kehilangan.
Namun, kehilangan itu tidak harus selalu membuatmu terpuruk, menangis dalam kenangan. Rasa kehilangan itu juga akan membuatmu menjadi lebih kuat dan berdiri untuk kembali melangkah, menemukan seorang yang baru, yang membawa harapanmu untuk selalu bersama, hingga akhir perjalanan. Seperti yang diyakini Brian dalam kumpulan tulisan pendek, puisi, dan quote yang ditulisnya, spesial untuk menemanimu merayakan kehilangan.
foto: unsplash.com