Tentu saja bukan hal yang mudah, terlebih jika kamu memiliki cinta yang mendalam dan harapan yang besar. Ditambah lagi kamu seorang pendamba cinta sejati untuk calon pasangan hidupmu. Bertepuk sebelah tangan di tengah jalan cerita cintamu pasti membuat dirimu terguncang, entah berapa lama.
Saat berada dalam keadaan seperti ini, menulis barangkali bisa menjadi pilihan yang “sehat.” Mengekspresikan kegundahanmu dalam tulisan sembari “menyalakan lilin” bisa mendatangkan katarsis dan energi yang positif; sebagaimana Hendra Putra membagikan tulisan-tulisannya dalam #Dearmantan. Sebagian tulisan ditulis seperti Hendra hendak mengirimkan surat-surat ke mantannya.
#Dearmantan adalah kumpulan curhat beraroma baper dan upaya-upaya keluar dari “zona sakit” menuju usaha untuk bangkit serta cara menerima kenyataan. Bagi yang belum bisa move on dari mantan nampaknya kamu wajib menyimak buku bersampul kuning ini. Buku ini bisa menjadi obat untuk orang-orang yang sulit melupakan mantan dan rujukan bagi para pencari belahan jiwa.
Berikut sepenggal kutipan berjudul “Patah” yang diambil dari buku #Dearmantan.
Hampir semua orang pernah mengalami patah hati. Jika belum merasakannya, tunggu saja giliranmu. Kamu akan menangis sepanjang hari, merasakan kehilangan sebagian dari dirimu.
Kebiasaan manusia saat jatuh cinta; belajar untuk menyayangi, tanpa siap saat harus melepaskan. Itulah kenapa patah hati rasanya begitu menyakitkan.
Anehnya, kamu masih menaruh harapan dan mencintainya diam-diam. Perih rasanya melihat dia bersama orang lain, seperti diberikan perasan jeruk nipis di atas luka baru yang seharusnya kamu keringkan sebelum tumbuh mekar. Namun, kamu akan tetap tersenyum ikhlas. Karena hanya itu yang dapat kamu lakukan sebagai ucapan perpisahan.
Lalu kamu berusaha melupakannya, berkali-kali, namun gagal. Semakin keras kamu berusaha melupakannya, semakin hebat kamu merindukannya. Kamu tidak pernah mau peduli kalau masih ada orang lain yang jauh lebih baik dari dirinya.
Kamu terus-terusan ingin mengetahui kabarnya secara diam-diam, menghubunginya, mengemis cinta agar bisa kembali bersatu. Namun, kamu tidak bisa mengubahnya. Padahal tanpanya, semua akan tetap baik-baik saja.
Dan percayalah, di balik hati yang patah akan ada kebahagiaan yang mulai tumbuh.
foto: Milada Vigerova | unsplash.com