“Tiba-tiba pintu kamar perlahan terbuka. Angin dingin kemudian menerobos masuk, berhembus pelan mengilukan tulang. Mata Elisa terbelalak. Napasnya tercekat. Jantungnya seolah-olah berhenti berdetak. Di sana, di depan pintu kamar, duduk bersimpuh seorang perempuan bergaun putih lusuh acak-acakan dengan wajah yang teramat rusak”.
Itulah kali pertama, Elisa bertemu hantu Nyonya Winna—“penghuni” rumah Belanda yang baru ditempati Elisa dan keluarganya selama tiga bulan belakangan ini. Awalnya, rumah Belanda ini memang sesuai dengan keinginan mereka: besar, memiliki pekarangan yang luas, dan harga yang terjangkau.
Namun, teror dari sang “penunggu” rumah membuat Elisa beserta suami dan anaknya merasa sangat terganggu. Tangisan pilu, bau busuk yang menguar, wajah yang sangat menyeramkan, serta kengerian yang ditunjukkan hantu Nyonya Winna menjadi mimpi buruk ketiga orang itu.
Berbagai cara pun sudah dilakukan Elisa untuk mengusir sang “penunggu” rumah Belanda itu. Namun sayang, semua usaha tidak membuahkan hasil. Satu-satunya cara yang mungkin dilakukan adalah pindah dari rumah tersebut. Dan, itulah yang akhirnya mereka lakukan. Pergi secepatnya dan meninggalkan sang “penunggu” tetap berada di rumah Belanda itu.
*****
Kilasan cerita seram tentang penunggu rumah Belanda di atas hanyalah salah satu cerita yang bisa kamu baca dalam Midnight Stories 3 terbitan mediakita. Buku yang ditulis oleh Adila Khansa, dkk ini berisi 20 cerita seram yang akan membuatmu penasaran sekaligus merinding saat membacanya.
Ada cerita tentang masa lalu yang membawa petaka, arwah rekan kerja, pocong di sekolah, teka-teki kematian, sepotong tangan, hingga penghuni jembatan Karangwuni.
20 cerita dari 20 penulis berbeda, tentunya tidak hanya membuatmu merinding. Tetapi juga membuatmu semakin menyadari bahwa “mereka” ada di mana saja. Mengamatimu. Menunggumu. Dan, suatu saat—mungkin—menampakkan diri di hadapanmu.
