Sebelum ada komputer, manipulasi foto telah dicapai dengan sentuhan tinta, lukisan, double-exposure, potongan foto atau negatifnya yang disatukan dalam ruang gelap atau dengan menggores Polaroid. Sekitar 1980-an kehadiran komputer Quantel menjalankan Painbox yang bisa digunakan secara profesional telah mematahkan segalanya. Komputer silikon grafik ciptaan Barco Creator telah tersedia di akhir 1980an, disamping paket-paket yang sezaman, lalu efektif digantikan pasar oleh Adobe Photoshop yang dijalankan Apple Macintosh.
Sebelum ada komputer, manipulasi foto telah dicapai dengan sentuhan tinta, lukisan, double-exposure, potongan foto atau negatifnya yang disatukan dalam ruang gelap atau dengan menggores Polaroid. Sekitar 1980-an kehadiran komputer Quantel menjalankan Painbox yang bisa digunakan secara profesional telah mematahkan segalanya. Komputer silikon grafik ciptaan Barco Creator telah tersedia di akhir 1980an, disamping paket-paket yang sezaman, lalu efektif digantikan pasar oleh Adobe Photoshop yang dijalankan Apple Macintosh.
Demikian sekilas sejarah dari perkembangan manipulasi foto yang kutip dari wikipedia.org. Nah, saat ini kehadiran Photoshop–terakhir berversi CS3–sangat membantu dan memudahkan para pekerja kreatif. Maka Photoshop bak ruang gelap digital yang kian memanjakan para desain grafis, seniman foto juga para editor foto baik dalam memperbaiki atau memanipulasi. Pendeknya, Photoshop adalah alat sihir yang sangat memukau.
Ada sebuah buku yang baru saja diterbitkan oleh mediakita, berisi langkah-langkah efektif memanipulasi foto lewat Photoshop. Buku yang disusun oleh Asep Effendhy ini berjudul 36 Teknik Pilihan Manipulasi Foto. Ditunjukan dalam buku tersebut cara menciptakan foto bayi dalam sebuah gelas. Obyek bayi dan gelas ini diproses dalam lima langkah penyelesaian.
Ada pula manipulasi obyek berjudul manusia kayu. Caranya dengan menyentuh dua obyek, yakni wajah manusia dan belahan kayu. Dengan mode blending, pin light, ereaser tool, serta burn tool, wajah manusia kayu tercipta. Aksi manipulasi ini diselesaikan dalam tiga langkah. Contoh sihir lainnya, bisa dilihat dalam VW kodok yang berubah warna, dari hijau ke merah. Hasil imajinasi lainnya yang tak kalah memukau adalah berselancar di awan.
Lewat perangkat lunak Photoshop, Effendy mengajak kita untuk berimajinasi dan mengkreasikan ide-ide ajaib dalam ruang digital fotografi. Dalam perangkat lunak ini, segalanya menjadi mungkin. Otak kanan pun akan terasah dan ‘kegilaan’ pun bisa tersalurkan. Buku ini bisa menginspirasi siapapun, termasuk Anda para desainer grafis, pekerja media, ataupun para pemula yang ingin melatih ketrampilan ber-Photoshop ria.
